buku mimpi domba

2024-10-07 14:45:53  Source:buku mimpi domba   

buku mimpi domba,erek tentara,buku mimpi domba

NUSANTARA, KOMPAS.com - Kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN) dinilai berdampak positif pada Kalimantan Timur (Kaltim).

Provinsi ini pun diharapkan diharapkan menjadi poros, sekaligus gerbang pembangunan Nasional.

Namun demikian, ekonomi Kaltim masih dihadapkan pada tantangan karena dididominasi oleh Sumber Daya Alam (SDA) khususnya pertambangan, minyak dan gas (migas).

Oleh karena itu, Kaltim harus mulai memfokuskan penguatan ekonomi pada tiga aspek yakni pertama transformasi penciptaan dan pengembangan sektor ekonomi baru yang potensial, berdaya ungkit tinggi dan berkelanjutan.

Baca juga: Ini Trek Uji Coba Kereta Otonom Tanpa Rel Buatan China di IKN

Kedua, akselerasi investasi melalui pengembangan dan penguatan industri strategis ekisting serta peningkatan iklim investasi.

Ketiga, inkronisasi kebijakan untuk mendorong inklusivitas ekonomi dan keuangan masyarakat.

Hal ini sebagaimana dikemukakan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kaltim Budi Widihartanto.

Budi mencermati, perkembangan ekonomi makro daerah, ekonomi Kaltim pada triwulan I-2024 tumbuh sebesar 7,26 persen lebih tinggi dibandingkan dengan kinerja ekonomi triwulan sebelumnya, regional Kalimantan, dan nasional.

Tingginya permintaan produksi batu bara mendorong Lapangan Usaha (LU) sektor pertambangan berkontribusi sebesar 4,79 persen secara tahunan atau year on year (yoy) terhadap pertumbuhan periode ini.

"Ini didorong oleh upaya korporasi mengejar target akhir tahun 2024 di tengah permintaan batu bara yang masih relatif tinggi," ujar Budi, dikutip Kompas.com, Jumat (19/7/2024).

Baca juga: Dibangun 29 Jam, Topping Off HPK Tahap II di IKN Sabet Rekor MURI

Selain itu, berlanjutnya pembangunan IKN juga turut mendorong LU konstruksi memberikan andil sebesar 1,04 persen (yoy).

Menurut Budi, menguatnya pertumbuhan ekonomi sejalan dengan inflasi Kaltim yang terjaga dalam target inflasi nasional.

Pada triwulan I-2024, inflasi kaltim tercatat sebesar 3,03 persen (yoy) lebih rendah dari triwulan sebelumnya yaitu 3,46 persen (yoy) dan nasional sebesar 3,05 persen (yoy).

Rendahnya inflasi disebabkan oleh berlangsungnya masa panen sejumlah komoditas pangan di daerah penghasil yang mendukung ketersediaan pasokan di Kaltim.

"Selain itu, tertahan oleh meningkatnya permintaan masyarakat pada bulan Ramadhan dan pembangunan IKN yang semakin masif, serta terjadi peningkatan Harga Eceran Tertinggi (HET)  beras pada Maret 2024 yang mendorong peningkatan harga komoditas beras dari sisi penawaran," papar Budi.

Read more