dewagacor777

2024-10-08 06:41:34  Source:dewagacor777   

dewagacor777,stasiun hoki88 login,dewagacor777

BOGOR, KOMPAS.com- Menjelang berakhirnya libur panjang, ada risiko macet parah arah Jakarta dari Puncak, Kabupaten Bogor. Buat para wisatawan, lebih baik siap-siap menikmati kemacetan.

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, agak sulit rasanya buat bisa menghindari kemacetan di Puncak, apalagi saat musim libur.

"Mitigasi kemacetan agak tricky, atur jam arah baliknya saat yang lain (wisatawan) masih lengah," kata Sony kepada Kompas.com, Senin (16/9/2024).

Baca juga: Macet Parah di Puncak, Berikut Jalur Alternatif yang Bisa Dipilih

Pengendara terjebak kemacetan parah di Puncak, Kabupaten Bogor, Minggu (15/9/2024). Warga menyebut, kemacetan ini terjadi sejak siang.TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy Pengendara terjebak kemacetan parah di Puncak, Kabupaten Bogor, Minggu (15/9/2024). Warga menyebut, kemacetan ini terjadi sejak siang.

Misal kalau orang pilih balik ke Jakarta setelah makan siang atau sore, maka bisa pilih waktu pagi buat mengarah pulang. Cuma memang konsekunsinya waktu liburan jadi lebih singkat.

"Memang mengurangi dari jam libur, tapi bisa terhindar dari kemacetan. Itu yang perlu diperhatikan," kata Sony.

Pilihan lain adalah cari rute alternatif. Usahakan tidak melewati jalan Ciawi, karena pasti akan ada saja macetnya, dari jalan tikus, bertemunya kendaraan yang ke arah Puncak, dan sebagainya.

Baca juga: Kondisi Coolant yang Buruk Dapat Menurunkan Performa AC Mobil


"Memang panjang lintasan Puncak I dengan kendaraan sudah tidak seimbang. Kemacetan juga diperparah oleh kendaraan yang stop and go, kalau tetap memilih jalur itu, siap-siap bermacet ria," kata Sony.

Pilihan terakhir, bisa kembali menginap satu malam lagi. Memang pulang keesokan hari tidak menjamin terhindar dari macet, tapi setidaknya tidak separah saat semua orang berencana pulang ke Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Read more