erek2 meja

2024-10-06 22:21:50  Source:erek2 meja   

erek2 meja,capten77,erek2 meja

JPNN.com » Ekonomi » Bisnis » Bank Mandiri Imbau Nasabah Berhati-Hati Terhadap Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Berhati-Hati Terhadap Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Minggu, 05 Mei 2024 – 23:32 WIB Bank Mandiri Imbau Nasabah Berhati-Hati Terhadap Penipuan Berkedok Undian BerhadiahFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comBank Mandiri mengimbau nasabah untuk berhati-hati terhadap penipuan berkedok undian berhadiah. Foto: Dokumentasi Bank Mandiri

jpnn.com, JAKARTA - Bank Mandiri mengimbau kepada para nasabah untuk berhati-hati dengan kejahatan pembobolan rekening dengan modus penipuan berkedok undian berhadiah.

Aksi kejahatan dengan modus yang mengatasnamakan Bank Mandiri tersebut dilakukan pelaku dengan menyebar informasi mengenai program undian palsu yang tersebar di media sosial dengan tagline 'Gebyar Undian Grand Prize'.

Corporate SecretaryBank Mandiri Teuku Ali Usman menyampaikan pelaku tersebut memang sengaja menyebarkan link website phisingmenggunakan program undian palsu untuk menjaring korban.

Baca Juga:
  • BMSG Teruskan Visi Keberlanjutan dan Penerapan ESG Bank Mandiri di Mancanegara

Oknum tersebut sengaja menyasar para pengguna media sosial sebagai sasaran empuk.

“Kami mengimbau masyarakat dan nasabah Bank Mandiri untuk lebih berhati-hati. Kami pastikan itu adalah penipuan. Kami tidak memiliki program undian berhadiah yang sedang berlangsung,” tegas Teuku Ali dalam keterangan resmi, Minggu (5/5).

Teuku Ali menuturkan modus penipuan yang dilakukan pelaku adalah dengan membuat akun palsu mengatasnamakan Bank Mandiri di sosial media, seperti Facebook, dan Instagram.

Baca Juga:
  • Bayar Pajak Kendaraan dan Iuran Wajib Sekarang bisa lewat Bank Mandiri

Oknum tersebut selanjutnya memuat postingan dengan narasi 'Gebyar Undian Grand Prize' dari Bank Mandiri serta mencatut foto senior manajemen bank BUMN tersebut.

Dari postingan tersebut, calon korban diarahkan untuk mengklik website phishing.

Read more