rajadomino

2024-10-09 01:48:45  Source:rajadomino   

rajadomino,top up higgs domino pulsa xl,rajadominoJakarta, CNN Indonesia--

Pangeran William dituding sebagai pihak yang tak mau ayahnya, Raja Charles III, berbaikan dengan Harry. Hal itu diungkap oleh jurnalis yang juga sahabat lama Ratu Camilla, Petronella Wyatt.

Diberitakan New York Post pada Kamis (16/5), Wyatt mengungkapkan hal tersebut dalam sebuah kolom yang ditayangkan The Daily Telegraph pada Selasa (14/5).

Lihat Juga :
Ke Inggris, Harry Tolak Tawaran Charles Menginap di Kediaman Kerajaan

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Harry sudah tersingkir dari keluarga Kerajaan Inggris semenjak memutuskan untuk mundur sebagai anggota senior pada 2020 dan pindah ke Amerika Serikat.

Masalah Harry dengan keluarga Kerajaan Inggris makin runyam setelah dirinya dan istrinya, Meghan Markle, memutuskan membuat sejumlah produk untuk mengeluarkan semua pengalaman pahit di balik dinding kastel.

[Gambas:Video CNN]



Harry dan Meghan setidaknya membuat sebuah wawancara dengan Oprah pada 2021, lalu serial dokumenter Harry and Meghan pada 2022, dan buku Spare yang ditulis oleh Harry dan rilis pada 2023.

Pilihan Redaksi
  • Raja Charles Takut Kirim Kado Ultah ke Anak Harry-Meghan
  • Raja Charles Tunjuk William Pimpin Resimen Lama Harry
  • Jaksa Terbitkan Surat Tunggakan Badan Amal Harry dan Meghan Markle

Ketiganya membuat dunia geger soal konflik mereka dan sejumlah tudingan ke pihak kerajaan, seperti tindakan rasialisme ke anak Harry-Meghan, Archie.

Kemudian pada 17 April, ia diberitakan sudah mencantumkan Amerika Serikat sebagai tempat tinggal utama dirinya setelah keluar sebagai keluarga Kerajaan Inggris pada 2020.

Dalam dokumen tersebut, Harry yang tercantum dengan nama Prince Harry Charles Albert David Duke of Sussex tersebut mencantumkan Amerika Serikat sebagai domisili utama.

Pencantuman domisili tersebut tertanggal 29 Juni 2023 dan didaftarkan untuk perusahaan itu ke Companies House pada 15 April 2024.

Padahal Harry dalam sidang gugatannya akan pencabutan layanan keamanan di Inggris pada Desember 2023, mengatakan masih menganggap Inggris sebagai rumah.

(Tim/end)

Read more