kampungtoto

2024-10-07 15:20:25  Source:kampungtoto   

kampungtoto,10 erek erek togel,kampungtoto

NUSANTARA, KOMPAS.com - Viral di sejumlah platform media sosial wujud Trem Otonom Terpadu tanpa rel sebagai moda transportasi cerdas Ibu Kota Nusantara (IKN) yang tengah diuji kelayakan teknisnya, dianggap sama dengan bus gandeng.

Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN (IKN) Mohammed Ali Berawi menegaskan Trem Otonom Terpadu tanpa rel tersebut merupakan teknologi baru di moda transportasi darat.

Baca juga: Istana Garuda Siap Helat Sidang Kabinet Perdana di IKN

"Ini merupakan hybrid systemdari sistem transportasi Light Rapid Transit (LRT) atau kereta ringan dan Autonomous Bus," jelas Ale, sapaan akrabnya kepada Kompas.com, Sabtu (10/8/2024).

Menurutnya, Trem Otonom Terpadu ini memiliki dua karakter bus dan kereta. Sebagai bus, Trem Otonom Terpadu menggunakan ban karet dan bergerak di jalan.

Deputi Transformasi Hijau dan Digital OIKN Mohammed Ali Berawi saat uji coba atau Proof of Concept (PoC) Autonomous Rail Rapid Transit (ART) di Sumbu Kebangsaan Sisi Timur, Kawasan Inti Pusat Pemerinatahan (KIPP), Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Sabtu (10/8/2024).KOMPAS.com/HILDA B ALEXANDER Deputi Transformasi Hijau dan Digital OIKN Mohammed Ali Berawi saat uji coba atau Proof of Concept (PoC) Autonomous Rail Rapid Transit (ART) di Sumbu Kebangsaan Sisi Timur, Kawasan Inti Pusat Pemerinatahan (KIPP), Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Sabtu (10/8/2024).Sementara sebagai kereta, moda transportasi masa depan ini berjalan di virtual track, dalam bentuk marka jalan yang dideteksi melalui sensor Light Detection and Ranging (LIDAR) dan Global Positioning System (GPS).

Pendek kata, Trem Otonom Terpadu ini sifatnya otonom dan memiliki jalur khusus atau dedicated lane.

"Karakter berikutnya adalah dua ruang kemudi yang ada di depan dan di belakang. Ini menunjukkan trem bisa bergerak forward(maju dari depan) dan backward(maju dari belakang)," jelas Ale.

Baca juga: Jokowi Tiba di IKN, Akan Menetap hingga Beberapa Hari ke Depan

Ada pun sejak Sabtu (10/8/2024) hingga Oktober 2024, Trem Otonom Terpadu ini akan menjalani uji kelayakan teknis yang mencakup uji statis dan uji dinamis sebagai persiapan menuju Proof of Concept (PoC) atau uji coba operasional.

Saat ini, uji dinamis masih dilakukan secara manual, untuk kemudian dievaluasi apakah moda ini sudah bisa beroperasi secara otomatis atau manual dan otomatis.

PoC Trem Otonom Terpadu melibatkan Kementerian PUPR dan Kementerian Perhubungan, untuk memastikan seluruh sistem mulai dari sarana kereta hingga infrastruktur pendukung berfungsi dengan baik dan aman, serta sesuai dengan regulasi transportasi.

Ale mengeklaim, Trem Otonom Terpadu memiliki beberapa kelebihan, yaitu dari biaya investasi yang jauh lebih efisien dibandingkan dengan kereta konvensional yang menggunakan rel.

Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital OIKN Mohammed Ali Berawi dan Direktur Pengembangan Ekosistem Digital Tonny Agus Setiono berada di dalam ruang kemudia Trem Otonom Terpadu yang tengah diuji coba di Ibu Kota Nusantara (IKN).KOMPAS.com/HILDA B ALEXANDER Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital OIKN Mohammed Ali Berawi dan Direktur Pengembangan Ekosistem Digital Tonny Agus Setiono berada di dalam ruang kemudia Trem Otonom Terpadu yang tengah diuji coba di Ibu Kota Nusantara (IKN).Sementara dari segi kapasitas, Trem Otonom Terpadu dapat mengangkut penumpang secara masif dengan mencapai 300 orang dalam 3 gerbong, hingga 500 orang dalam 5 gerbong dari satu trainsetdengan sekali perjalanan.

Saat ini, Kementerian PUPR sedang membangun 8 halte ultimate (utama) untuk menunjang operasional Trem Otonom Terpadu, yang akan digunakan ketika loop ultimate (jalur lintasan utama) sudah siap digunakan seluruhnya.

Ada pun rute yang dilewati dimulai dari Sumbu Kebangsaan Sisi Barat, depan Istana Presiden, Sumbu Kebangsaan Sisi Timur hingga kembali ke Sumbu Kebangsaan Sisi Barat dengan total jarak sekitar 4,9 kilometer.

Baca juga: Eksklusif, Room Tour Rusun ASN IKN

"Dalam sekali pengisian daya dapat menempuh hingga jarak 70 kilometer," cetus Ale.

Trem Otonom Terpadu ini akan menjadi teknologi pertama di Indonesia yang diuji coba tanpa rel, menggunakan baterai yang dipandu oleh marka jalan.

Ali menegaskan PoC moda transportasi PoC yang dilakukan bertujuan untuk menguji keandalan teknologi dan produk Trem Otonom Terpadu pabrikan CRRC dan Norinco International Corporation Ltd yang berbasis di China tersebut. 

Selain itu, juga untuk menguji interoperabilitas, keekonomisan, dan transfer pengetahuan sebelum diterapkan di IKN dan Indonesia secara umum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Read more