rajatoto4 login

2024-10-06 14:09:50  Source:rajatoto4 login   

rajatoto4 login,pamanhoki,rajatoto4 login

JPNN.com » Ekonomi » Bisnis » Sekolah Ilmu Lingkungan UI Atasi Krisis Air Lewat Sistem Permanen Hujan

Sekolah Ilmu Lingkungan UI Atasi Krisis Air Lewat Sistem Permanen Hujan

Kamis, 27 Juni 2024 – 10:01 WIB Sekolah Ilmu Lingkungan UI Atasi Krisis Air Lewat Sistem Permanen HujanFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comSekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia (SIL UI) menjalin kerjasama strategis dengan Unilever Indonesia dalam rangka mengatasi permasalahan kekurangan air di perkotaan. Foto: Dok SIL UI

jpnn.com, JAKARTA - Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia (SIL UI) menjalin kerjasama strategis dengan Unilever Indonesia dalam rangka mengatasi permasalahan kekurangan air di perkotaan.

Kerja sama itu dilakukan melalui implementasi sistem pemanenan air hujan, dan pengolahan air bekas wudu. 

Ketua tim pengabdian masyarakat dari SIL UI, Dr. Hayati Sari Hasibuan, S.T., M.T, mengungkapkan dari hasil observasi oleh tim, penerapan teknologi pemanenan air hujan dapat menghemat kebutuhan air utama, dari operasional masjid hingga 8 meter kubik per bulan selama musim hujan. 

Baca Juga:
  • Wujudkan Rumah Ramah Lingkungan Impian lewat KPR BRI Green Financing

"Selain itu, air yang terkumpul juga dapat disimpan sebagai cadangan untuk digunakan saat musim kemarau tiba” ujar Hayati, Rabu (26/6).

Hayati mengatakan, penghematan ini kata dia tidak hanya berdampak positif pada aspek lingkungan, tetapi juga pada efisiensi biaya operasional masjid.

Selain pemanenan air hujan, pengabdian ini juga menerapkan sistem pengolahan air bekas wudu yang inovatif.

Baca Juga:
  • Komitmen Terapkan Perlindungan Lingkungan yang Bertanggung Jawab, MHU Kembali Raih PROPERDA Emas

Menurut Hayati, air bekas wudu yang biasanya terbuang, kini dapat diolah menjadi air bersih yang dapat dimanfaatkan kembali. 

"Proses pengolahannya melibatkan beberapa tahap, termasuk penyaringan awal untuk menghilangkan kotoran kasar, kemudian dilanjutkan dengan proses filtrasi dan proses lain secara otomatis," jelas Hayati.

Read more